Sejarah MDTA. Al-Munfardiyyah
Diniyah Takmiliyah Awaliyah
adalah lembaga pendidikan Islam yang telah dikenal sejak lama bersamaan dengan
masa penyiaran Islam di nusantara. Pengajaran dan pendidikan agama Islam timbul
secara sangat alamiah, melalui proses akulturasi yang berjalan secara halus,
perlahan dan damai sesuai dengan kebutuhan masyarakat sekitar.
Para pengajarnya bukanlah terdiri
atas Ustadz Professional, tapi mereka hanya memberikan pengajaran dan
pendidikan sesuai dengan pengetahuan, kemampuan dan waktu luang mereka dan para
murid pun tidak ditentukan jumlah maupun usianya.
Memahami hal tersebut ditambah
dengan kesadaran bahwa pendidikan merupakan faktor yang sangat penting bagi
hidup dan kehidupan manusia yang harus diberikan kepada setiap manusia sejak
dini supaya dirinya mampu menjadi hamba Alloh yang berguna dan bermartabat
serta mampu untuk menyesuaikan dengan keadaan.
Pendidikan agama memegang peranan
yang sangat menentukan bagi setiap orang untuk mencapai kebahagiaan di dunia
maupun di akhirat, tanpa pendidikan agama seseorang hidupnya tidak akan
terarah. Karena itu pendidikan agama mutlak diberikan sejak dini.
Beranjak dari pemikiran diatas
sekaligus untuk memenuhi keinginan warga Kp. Pasir Awi dan sekitarnya maka
didirikanlah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) Al-Munfardiyyah pada tahun 1989
Oleh KH. Ujang Supardi Abdillah, SH.I. Beserta Masyarakat sekitar.
DASAR PEMIKIRAN
Bahwa ummat Islam (Dunia Islam)
pernah menjadi pemimpin peradaban dunia adalah fakta.
Bahwa sampai ummat Islam menapaki
puncak-puncak kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta keluhuran
peradaban, dunia barat baru mulai belajar membaca dan masih terkungkung dalam
tradisi kolot (ortodoks) serta slubung kegelapan adalah fakta
Bahwa kemudian dunia barat dapat
menstransfer, memanfaatkan dan mengembangkan hasil-hasil penemuan, penelitian
ilmu pengetahuan dan teknologi serta keluhuran dan peradaban dunia islam,
sehingga mencapai puncaknya dan kemudian menjadi pemimpin peradaban dunia
seperti sekarang ini adalah juga fakta
Kemunduran dunia islam adalah
akibat dari kemunduran ummat Islam itu sendiri (al islaamu mahjub bil muslimiin).
Keterpurukan ini harus segera diakhiri oleh ummat Islam sendiri
Masa lalu (zaman keemasan dunia
islam) adalah ‘ibrah. Masa depan adalah kepastian. Betapapun kecilnya karya
emas yang ditorehkan adalah harapan dari pada berkepanjangan larut dalam mimpi manis
bertabur kejayaan
Peran dan tanggung jawab harus
dilaksanakan sebagai ‘amalan sholihan dan tugas Kekhalifahan. Suksesi dan
pergantian generasi harus disiapkan. Walau mungkin terasa lambat, setapak demi
setapak agenda ini merupakan langkah pasti meniti tangga kemajuan dan
keluhuran. Islam itu tinggi dan tidak ada yang melebihi ketinggian islam (Al
Islam Ya’lu Wa La Yu’la’alaih)
0 Comments